KLATEN - Stunting merupakan masalah gizi kronis yang kompleks. Dampak stunting pada anak pun tidak terbatas pada fisiknya yang menjadi jauh lebih pendek dari teman-teman seusia, namun juga masalah lainnya. Perkembangan otak anak misalnya, menjadi tidak maksimal sehingga kecerdasannya terganggu. Saat dewasa nanti, anak juga lebih rentan terserang penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, diabetes, dan sebagainya.
Faktor penyebab stunting pada anak bisa bermacam-macam, mulai dari asupan nutrisi yang tidak terpenuhi pada masa 1.000 hari pertama kehidupan.
Penyebab stunting pada anak umumnya terkait dengan status gizi ibu hamil yang buruk sehingga gizi yang didapat janin dalam kandungan tidak mencukupi. Kekurangan gizi inilah yang akan menghambat pertumbuhan janin dan bisa terus berlanjut setelah kelahiran dan menjadi penyebab stunting pada anak.
Guna membahas tentang data anak kurang gizi (stunting) yang ada di wilayah binaan, Babinsa Koramil 23/Ceper Kodim 0723/Klaten Serka Sunaryo melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) bersama Bidan Desa dan perangkat Desa di Balai Desa Meger Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten, Rabu (13/9/2023).
Babinsa Serka Sunaryo menyampaikan bahwa kegiatan komunikasi ini adalah untuk mendata dan bersinergi bersama bidan desa sekaligus mensosialisasikan dan mengecek secara langsung kepada anak anak terutama balita yang terganggu perkembangannya untuk diberikan asupan gizi dan pelayanan kesehatan yang baik agar tidak berlarut-larut sehingga tidak berakibat Stunting.
Baca juga:
Kodim Klaten Donor Darah Bersama Rakyat
|
“Kita berkoordinasi bersama Bidan dan perangkat Desa guna mensosialisasikan bahaya stunting atau akibat kekurangan gizi, ” ujar Serka Sunaryo.
Babinsa menjelaskan bahwa untuk mencegah stunting perlu diadakan sosialisasi kembali terutama kepada ibu-ibu yang masih muda atau yang sedang hamil, karena stunting sendiri bukan berdasarkan faktor keturunan tapi adanya kekurangan asupan gizi sejak bayi di dalam kandungan.
Dalam sambangnya, Babinsa juga berharap kepada Kepala Desa, Tim Penggerak PKK hingga Bidan Desa untuk terus bersinergi dan berkolaborasi bersama-sama dalam penanganan penurunan stunting. Terlebih hingga saat ini stunting masih menjadi permasalahan yang cukup serius dikarenakan dampak akibat stunting akan menghambat pertumbuhan dari anak-anak penderita.
“Tentunya dengan sosialisasi nantinya, warga dapat mengetahui cara pencegahan stunting pada balita, ” tutupnya. (Red)